Tak jauh dari Komunitas Salihara, ada rumah makan sederhana yang kerap ramai pembeli. Papan penandanya memuat nama-nama menu yang dijual seperti ayam goreng, bebek goreng, dan bakmi Jogja.
Penasaran dengan menunya kamipun mampir makan siang di sini. Ayam Goreng Barokah ternyata menawarkan banyak menu lain termasuk ayam goreng mentega, rica-rica entok, nasi goreng, bakmi Jogja, soto ayam, semur jengkol, hingga cah kangkung.
|
Karena lokasinya tak jauh dari Universitas Nasional, rumah makan ini mematok harga tak terlalu tinggi sesuai kantong mahasiswa. Kami akhirnya tergoda memesan banyak menu untuk makan siang.
Ada Ayam Goreng (Rp 14.000), Ayam Saos Mentega (Rp 20.000), Bebek Goreng (Rp 24.000), dan Semur Jengkol (Rp 6.000) untuk pendamping nasi hangat (Rp 5.000).
Uniknya, rumah makan sudah menyiapkan 2 jenis sambal di tiap meja. Bisa diambil sepuasnya oleh pengunjung. Nampak sambal dilabeli sambal korek dan sambal bajak. Membayangkan sambal saja, sudah hampir membuat air liur kami menitik!
Ayam goreng potongan paha berukuran cukup besar. Tulangnya juga terlihat kokoh dan besar. Rupanya yang dipakai adalah ayam pejantan. "Kami bukan pakai ayam broiler biasa tapi ayam pejantan. Beda dari ayam kampung. (Kualitasnya) di bawah ayam kampung tetapi di atas ayam broiler," tutur Arif, salah satu pengelola rumah makan.
|
Nyamm! Tekstur ayam gorengnya cukup empuk. Balutan bumbu kuning memberi sentuhan gurih enak. Sayang rasa gurihnya terlalu kuat alias cenderung asin. Kalau asinnya sedikit dikurangi tentu lebih enak.
Bebek goreng tak sabar kami cicip. Sajian ini dilengkapi tumis daun pepaya, potongan timun dan lembaran kol segar. Nampak kulit bebek berwarna lebih gelap. Dagingnya juga lebih cokelat.
Dibanding ayam, kami lebih suka tekstur daging bebek yang lebih empuk. Rasa gurihnya juga pas. Apalagi ada selingan lemak juicy. Benar-benar jadi pendamping nasi hangat yang pas.
Untuk mendapat asupan sayur, langsung saja kami melahap tumis daun pepaya. Rasanya segar dan tidak pahit karena sudah direbus sebelum diolah. Balutan bumbu bawang merah, bawang putih, dan cabainya terasa pas.
|
Kami juga tak melewatkan sambal korek dan sambal bajak sebagai cocolan lauk. Kedua jenis sambal ini berbeda dari segi kepedasan dan cara membuatnya.
Sambal korek berwarna oranye dengan genangan minyak lebih banyak. Bahan penyusunnya adalah cabai rawit merah dan bawang putih setengah matang. Keduanya lalu dihaluskan dan dimatangkan dengan cara disiram minyak panas.
Huah! Rasa sambal korek ini begitu pedas. Sengatannya langsung terasa pada suapan pertama. Cocok untuk mereka yang menggemari rasa pedas kuat.
|
Beralih ke sambal bajak, sambal ini berwarna lebih gelap karena digoreng dan memakai terasi. Karenanya aromanya jadi lebih khas. Tetapi dari sisi kepedasan, sambal ini tak sepedas sambal korek. Enak disantap dengan paduan sedikit kecap.
Ayam Saos Mentega berupa ayam goreng pejantan yang dibalut saos mentega. Aroma kecap Inggris serta margarin langsung terasa begitu sajian ini mendarat di meja. Rasa gurihnya pas berseling enak dengan potongan bawang bombay.
Menurut Arif, ia biasanya memakai ayam broiler untuk sajian ini. Tetapi karena stoknya sedang habis, kami mendapat ayam pejantan sebagai gantinya.
Kepingan jengkol dalam semur berbumbu cokelat pekat begitu menarik selera. Semur jengkol gaya Solo ini berkuah manis sedap. Jengkolnya begitu empuk tanpa aroma khas jengkol berlebih. Kami mencecap rasa lada dan ketumbar pada sajian pendamping nasi hangat yang nikmat ini.
|
Meski baru buka 10 bulan, Arif mengaku usahanya cukup laris. Terbukti dari terjualnya 12-13 ekor ayam setiap hari untuk diolah. Pengunjungnya rata-rata mahasiswa dan pegawai kantoran sekitar Salihara.
Rumah makan ini buka sejak siang hingga malam hari. Selain ayam dan bebek goreng, rica-rica entok juga difavoritkan pengunjung. Sayangnya sajian ini sedang tak tersedia saat kami mampir. "Rica-rica entok habis karena nggak setiap hari bikin tergantung stoknya. Susah juga barangnya," tutur Arif.
Kalau hari ini melintas di kawasan Salihara, Anda bisa mampir makan di sini. Apalagi pencinta ayam goreng dan bebek goreng yang mencari sambal pedas. Yuk, coba!
Ayam Goreng Barokah
Jl. Salihara Nomor 11 (seberang Komunitas Salihara)
Jatipadang, Pasar Minggu
Telepon: 087884265644 atau 087880140943
0 Response to "Ayam Goreng Barokah: Aduh Nikmatnya! Bebek Goreng Dicocol Sambal Korek dan Semur Jengkol yang Berbumbu Pekat"
Posting Komentar