Kaum: Untaian Cerita dari Sayur Bobor Kelor dan Lawar Klungah yang Sedap Mantap

Makan nikmat dan enak memang di sini tempatnya. Apalagi ada cerita menarik soal bahan dan rempah yang jadi untaian hidangan lezatnya.

Arti harafiah Kaum, merujuk pada sekumpulan golongan atau orang. Hal ini sesuai dengan konsep restoran yang berada di Potato Head Beach Club, Seminyak ini. Restoran yang menjadi bagian dari kelompok PTT Family ini didirikan olah Ronald Arkili, CEO PTT Family, berkolaborasi dengan Lisa Virgiano, Brand Director dan Antoine Audran, Executive Chef.

Baru sebulan dibuka, restoran sudah ramai dipadati pengunjung. Ditata dengan sentuhan industrialis. Dinding semen dengan tektur pola hias kain Sumatera terlihat serasi dengan pilar tanpa polesan. Meja kayu dan aneka tanaman hias memberi suasana homey. Jendela lebar di keliling resto memberi keleluasaan mengintip suasana pantai di seberang.

Foto: KAUM Bali

Meja panjang di bagian tengah sangat cocok untuk bersantap komunal, beramai-ramai dalam satu grup. Menunya disusun menarik. Gabungan dari Jawa, Sumatra, Bali hingga Sulawesi.

Ada yang disajikan dalam porsi kecil (small plates), ada yang untuk berbagi, ada sambal, sup, sayuran dan hidangan pelengkap. Jika resto Indonesia umumnya berisi aneka hidangan populer dari Jawa dan Sumatra maka di Kaum ada suguhan berbeda.

Lawar Klungah (Rp.80.000) dan Gohu Ikan Tuna (Rp.85.000) kami nikmati sebagai pembuka. Tampilan segar cantik gohu atau ceviche ikan tuna khas Ternate ini menarik selera. Kesegaran ikan yang dibalut wangi minyak kelapa, dipadu irisan belimbing sayur dan kucuran lemon cui sangat menyegarkan.

Foto: detikfood

Kamipun jatuh hati dengan lawar khas Bali. Dibuat dari klungah, umbut kelapa yang renyah legit diaduk dengan sambal urap dengan aroma kencur yang kuat. Keduanya membuat mulut segar.

Empat jenis sambal yang disajikan dalam mangkuk mungil sudah menebarkan aroma menggoda. Sambal mbe, sambal rica-rica, sambal kluwak dan sambal matah.Tentu nasi jadi sasaran berikutnya.

Foto: KAUM Bali

Nasi istimewa dari beras spesialiti Jatiluwih, Tabanan ini disajikan dalam pilihan nasi merah, nasi kuning dan nasi putih. Pulen lembut nasi merah Jatiluwih makin sedap disuap dengan Gulai Udang Aceh (Rp. 85.000). Pekat kuah gulai dengan taburan daun kari yang harum terasa pedas gurih sedap di lidah.

Sementara Lele Sambal Tangkil (Rp.80.000) yang berupa potongan fillet lele goreng disajikan dengan tumisan cabe dan daun tangkil yang sedap. Yang paling menarik sajian bebek khas Bali, Bebek Goreng Sambal Mangga Muda (Rp.175.000 ) . Daging bebek yang diungkep bumbu, terasa gurih hingga ke tulangnya. Makin sedap dimakan dengan sambal mangga yang pedas kecut.

Foto: detikfood

Buat pencinta sayuran, jangan lewatkan sayur rumahan yang sederhana, Bobor Daun Kelor (Rp.65.000). Sayur berkuah santan ini disajikan panas dalam batok kelapa muda. Untuk menyantapnya, daging kelapa dikeruk perlahan dan disatukan dengan daun kelor dan potongan pare belut.

Ada tekstur lembut kelapa muda, renyah segar pare belut dan kuah bobor yang gurih harum. Tak terasa nasipun terus mengalir ke piring kami. O,ya jangan sungkan makan dengan tangan. Karena disediakan kobokan berisi air hangat untuk membasuh tangan.

Sebagai pencuci mulut, Pai Waluh (Rp.70.000) pas buat pembilas. Pai yang kulitnya dibuat dari kemiri ini teksturnya lembut manis labu kuning. Disandingkan dengan es krim kelapa yang lembut. Wangi cengkih Singaraja pun tercium harum.

Foto: KAUM Bali

Dessert istimewa lainnya adalah Klappertaart (Rp.75.000) yang diadaptasi dari penganan khas Manado. Adonan roti tawar dibentuk bundar dengan topping meringue cokelat. Yang paling dahsyat justru shorbet vanilla yang berisi kismis yang direndam rhum. Sengatan manis rhum membuat dessert ini licin tandas. Mantap!

Tak sekedar lezat, setiap hidangan di Kaum ini dibuat dari bahan-bahan pilihan dari beragam daerah. Sebagai Brand Director, Lisa Virgiano menjelajahi berbagai pelosok Bali dan daerah lain untuk menjalin kerjasama dengan produsen lokal. Seperti beras, gula merah dan madu yang dikurasi langsung dari petani di Jatiluwih, Tabanan.

Foto: detikfood

Untuk menjaga konsistensi persediaan dan kualitas mereka selalu berkomunikasi. 'Setelah mendapat produk bagus barulah saya berkoordinasi dengan chef dan staf kitchen. Produk bisa diolah menjadi hidangan apa sehingga terjaga kualitasnya dan enak rasanya,' jelas Lisa yang sudah blusukan ke berbagai wilayah tanah air.

Karenanya produk unggulan yang digunakan dalam menu Kaum selalu istimewa. Seperti garam laut Amed. Garam dengan rasa gurih mineral ini dihasilkan oleh 32 perajin dengan memakai batang kelapa tua sebagai wadah agar tak ada rasa pahit.

Tak sekedar enak, bersantap di Kaum seperti merayakan kehidupan petani lokal. Menjaga kesinambungan produk unggulan mereka sambil melestarikan kuliner Indonesia. Selalu ada kegembiraan dalam setiap santapan!

KAUM Potata Beach Club
Jl. Petitenget 51 B, Seminyak
Bali
Jam buka : Senin- Minggu: 17.00 - 24.00
Telpon : 0361-3007990

Potato Head Hong Kong
Ground Floor, 100 Third Street
Sai Ying Pun Hong Kong

(odi/odi)

0 Response to "Kaum: Untaian Cerita dari Sayur Bobor Kelor dan Lawar Klungah yang Sedap Mantap"

Posting Komentar