Pavela: Mencoba Ayam Panggang Berempah dengan Nasi Bertabur Daun Ketumbar Gaya Peru

Makanan Asia sudah biasa. Sesekali coba makanan Peru yang disajikan resto ini. Ada nasi ayam panggang berempah, disajikan lengkap dengan singkong goreng!

Pertengahan tahun ini hadir restoran baru yang mengusung sajian Peru di Street Gallery Pondok Indah Mall. Kabarnya restoran bernama Pavela itu menjadi yang pertama menyuguhkan makanan khas Peru.

Pavela: Mencoba Ayam Panggang Berempah dengan Nasi Bertabur Daun Ketumbar Gaya PeruFoto: Detikfood

Restoran mengusung interior modern minimalis. Banyak pemakaian warna hitam dan putih pada resto yang tak begitu luas ini. Dekorasi bunga anggrek dan mural rumah tradisional Peru memberi warna pada Pavela.

Pencahayaan temaram menambah kesan nyaman saat berada di sana. Ditambah pemutaran musik Latin yang membuat betah.

Terkait menunya, Pavela punya sederet menu tradisional Peru. Terdapat juga sajian Peru dengan pengaruh Jepang yang dikenal sebagai Nikkei. Menunya antara lain Ceviche Crocante, Causa Limena, Pollo Saltado, Nikkei Chicken, Anticucho, dan Arroz con Chaufa.

Untuk appetizer, kami memesan Causa de Cangrejo (Rp 45.000) yang jadi favorit. Sajian dengan sentuhan Nikkei ini memakai bahan utama lumatan kentang.

Sebanyak empat potong mashed potato dipadatkan jadi berbentuk persegi. Tiap kentang diberi irisan Kani (crab) stick, jagung, dan mentimun. Sebagai penambah rasa, ada crema de rocoto atau saus pedas khas Peru.

Pavela: Mencoba Ayam Panggang Berempah dengan Nasi Bertabur Daun Ketumbar Gaya PeruFoto: Detikfood

Ternyata sajian ini memakai lumatan kentang dan topping yang dingin. Mirip dengan salad kentang gaya Jepang.

Kentangnya padat gurih dengan jejak sedikit asam. Cocok disuap bersama crab stick lembut dan sayuran lainnya. Penggunaan crema de rocoto memberi cecapan creamy pedas segar. Saus oranye muda ini sedikit mengingatkan akan mayonnaise pedas pada sushi fusion.

Secara keseluruhan kami suka Causa de Cangrejo buatan Pavela. Adanya semburat asam segar tidak membuat enek saat menyantapnya. Apalagi kami selama ini memang suka potato salad dingin kreasi Jepang.

Masuk ke hidangan utama, kami mencoba Pollo a la Brasa (Rp 95.000). Menu andalan Pavela ini tak kami lewatkan. Sebab disebut-sebut Pollo a la Brasa merupakan salah satu makanan paling banyak dikonsumsi di Peru.

Konon ayam panggang berbumbu ini pertama muncul di Lima, ibukota Peru pada tahun 1950an. Biasanya ayam disajikan bersama kentang goreng, salad dan aneka saus krim.

Di Pavela, sajian Pollo a la Brasa berisi seperempat bagian paha ayam yang dimasak slow-roasted. Pedampingnya berupa cilantro butter rice, yucca fritas, salad dan aji verde.

Pavela: Mencoba Ayam Panggang Berempah dengan Nasi Bertabur Daun Ketumbar Gaya PeruFoto: Detikfood

Ayam berwarna kecokelatan punya aroma panggangan sedap. Berpadu dengan baluran bumbu berempah yang jadi bahan marinasinya.

Olahan ayam memakai bumbu Peru yang terasa gurih berempah dan sedikit pedas. Bumbunya begitu meresap ke bagian daging ayam. Pada bumbunya kami seperti mencecap rasa merica dan jintan. Sepertinya ada herba lain yang tidak bisa kami deteksi rasanya.

Teknik slow-roasted membuat daging ayam sedikit pink pada bagian tertentu dan empuk juicy. Mudah dipotong dengan sendok. Permukaannya sendiri agak kering karena sisa bakaran.

Ayam bisa dicelupkan ke saus aji verde berwarna kehijauan. Saus creamy ini pada dasarnya berbahan jalapeno, daun ketumbar, bawang putih, air jeruk nipis, dan mayonnaise.

Rasa aji verde racikan Pavela sedikit pedas segar. Kami teringat saus tartar, tapi dominan daun ketumbar. Bisa menyeimbangkan rasa ayam.

Untuk nasinya, aroma daun ketumbar begitu kuat. Maklum saja, cincangan daun ketumbar cukup banyak digunakan dalam nasi.

Nasinya bertipe agak pera. Sedikit berminyak karena pemakaian mentega. Rasanya gurih ringan, cocok dengan ayam yang kaya rasa.

Keunikan terletak pada kehadiran yucca fritas atau singkong goreng. Masyarakat Peru memang gemar menyantap singkong.

Di piring kami, ada 5 potong singkong yang terasa begitu gurih. Permukaannya pun sangat renyah. Enak disantap hangat-hangat. Bila suka rasa creamy segar, singkong bisa dicocol ke dalam aji verde.

Pelengkap salad nampak terdiri dari selada romaine ungu, endive dan irisan wortel. Sausnya asam segar bercitarasa bawang.

Bagi kami, menu ini memberi pengalaman baru karena menyantap nasi sekaligus singkong. Racikan ayam panggangnya pun ternyata cocok di lidah. Porsi yang besar benar-benar membuat kenyang.

Padahal ada dessert yang tampak menggiurkan. Misalnya Banana Popsicles, Beso de Moza, dan Bonbon Churros.

Akhirnya kami hanya memesan signature mocktail yaitu Pisco Sour (Rp 45.000). Aslinya minuman nasional Peru ini merupakan cocktail yang menggunakan alkohol.

Meski memakai nama pisco yang merujuk minuman alkohol, kreasi Pavela tidak menggunakannya. Pisco Sour terdiri dari air jeruk nipis, putih telur, brown sugar dan kayu manis.

Dalam gelas tinggi, terlihat air jeruk nipis kekuningan yang permukaannya ditutupi foam putih agak padat. Kemudian ada taburan kayu manis yang berbentuk huruf "P".

Pavela: Mencoba Ayam Panggang Berempah dengan Nasi Bertabur Daun Ketumbar Gaya PeruFoto: Detikfood

Rasa air dan busa cenderung asam segar jeruk nipis. Tekstur busa putihnya padat, tidak sehalus foam pada latte. Karena busa Pisco Sour memakai putih telur. Namun tetap mudah untuk diseruput. Minuman ini cocok bagi penyuka rasa asam. Segar untuk membilas mulut.

Penasaran dengan sajian Peru? Coba saja mampir ke Pavela saat sedang di daerah Pondok Indah.

(odi/msa)

Related Posts :

0 Response to "Pavela: Mencoba Ayam Panggang Berempah dengan Nasi Bertabur Daun Ketumbar Gaya Peru"

Posting Komentar