Mandala Baru: Mencicip Bistik Sapi dan Mie Goreng dari Restoran Legendaris

Kalau mau menyantap racikan bistik sapi hingga mie goreng legendaris, datanglah ke restoran ini. Tak ketinggalan fuyunghai bersaus asam manis.

Singgah ke kawasan Pasar Mayestik, ada banyak penjaja makanan kaki lima. Tapi kalau mau makan berat, bisa mampir ke Mandala Baru.

Restoran ini berlokasi tak jauh dari bagian depan pasar Mayestik. Pada plang namanya tertulis "since 1962".

Membaca namanya mengingatkan kami akan Resto Mandala di Jl. Wolter Monginsidi. Menurut staf restoran, pemilik Resto Mandala dan Mandala Baru merupakan kakak beradik. Kalau Resto Mandala rasanya lebih Chinese, maka Mandala Baru cenderung Melayu katanya.

Mandala Baru: Mencicip Bistik Sapi dan Mie Goreng dari Restoran LegendarisFoto: Detikfood

Untuk ruangannya, Mandala Baru tampak lebih besar. Terlihat meja kayu dilengkapi bangku berwarna cokelat. Pada jam makan siang restoran terlihat ramai oleh pengunjung Mayestik yang baru berbelanja di pasar maupun toko kain.

Bagi yang mau memesan makanan, bisa langsung mencatat jenis dan jumlah pesanan pada kertas yang diberikan pramusaji. Bahkan di tiap meja ada informasi mengenai aturan itu. Salah satu alasannya agar mengurangi terjadinya kesalahan pemesanan.

Pilihan menunya sama seperti kebanyakan restoran China. Ada mie ayam, mie goreng, i fu mie, lo mie, bihun masak, nasi tim, nasi cap cai, ayam nanking, ayam kluyuk, burung dara, bistik, sapo tahu dan aneka olahan seafood.

Kami mencoba beberapa menu andalannya berupa Mie Goreng (Rp 48.000), Bistik Sapi (Rp 75.000) dan Puyunghai Udang (Rp 60.000). Seorang pramusaji menempatkan makanan ke atas kereta dorong dua tingkat. Baru mengantarnya ke meja kami.

Santapan dimulai dari menu bistik sapi yang tersaji dalam hot plate. Aroma gurih langsung tercium dari sajian.

Mandala Baru: Mencicip Bistik Sapi dan Mie Goreng dari Restoran LegendarisFoto: Detikfood

Potongan bistik sapi dibalut dengan tepung. Ada paduan daging empuk bersama tepung yang sudah basah oleh sausnya. Guyuran saus kecokelatan pada bistik punya citarasa gurih cenderung asam. Seperti ada cecapan kecap Inggris dan saus tiram.

Sayangnya pelengkap kentang gorengnya agak keras. Terasa kurang matang merata. Sayuran rebus juga bisa disantap bersama bistik. Ada irisan buncis, wortel dan jagung pipil.

Selanjutnya kami mencoba Mie Goreng. Seporsi mie pipih berporsi cukup besar diberi aneka topping. Antara lain irisan bakso ikan, bakso daging, sawi hijau, telur orak arik, ati, dan potongan ayam. Komplet!

Mandala Baru: Mencicip Bistik Sapi dan Mie Goreng dari Restoran LegendarisFoto: Detikfood

Mie goreng ini punya rasa gurih dan manis kecap. Semburat aroma smokey sisa penggorengan di wok sempat tercium saat makan.

Aneka topping menambah kenikmatan mie goreng. Apalagi pemakaian ati ayam juga tak mengganggu karena tidak bau. Agar makin segar, bisa makan mie dengan acar mentimun wortel yang tersedia.

Terakhir kami mencicip Puyunghai Udang. Pada piring putih terlihat potongan fuyunghai yang diberi saus kemerahan lengkap dengan kacang polong.

Mandala Baru: Mencicip Bistik Sapi dan Mie Goreng dari Restoran LegendarisFoto: Detikfood

Adonan fuyunghai terasa empuk lembut dan gurih. Di dalamnya ada irisan daun bawang dan daun bawang. Sementara saus terasa mirip saus asam manis yang sedikit kental. Karena sudah disiram saus, jadi fuyunghai cenderung lembab dan pinggirannya kurang renyah.

Bagi yang mau menutup santapan dengan minuman segar, Mandala Baru punya beberapa pilihan. Seperti es kelapa jeruk, jus buah, es shanghai dan es cendol.

Mandala Baru
Jl. Tebah III No. 38
Pasar Mayestik
Blok M
Jakarta Selatan
Telp: 021-7220708

(odi/msa)

0 Response to "Mandala Baru: Mencicip Bistik Sapi dan Mie Goreng dari Restoran Legendaris"

Posting Komentar