Di kawasan Kemang Utara, sebuah restoran baru begitu menarik perhatian. Mengusung nama "Warung Peranakan," bangunan restoran berwarna putih ini mencolok dengan lantai bercorak khas peranakan.
Ruangannya diberi sentuhan peranakan. Pajangan porselen dinding, lantai, dan sofa berwarna cerah menghadirkan suasana meriah namun tetap nyaman. Uniknya beberapa meja restoran menggunakan kaki mesin jahit yang sudah dimodifikasi.
 Foto: detikFood |
Melirik daftar menunya, ada pilihan ragam nasi ragam lauk di Warung Peranakan. Diantaranya nasi lemak, semur daging, ayam goreng rempah, ikan pesmol ekor kuning, cumi asin tumis cabe, bakmi ayam, dan lainnya. Menunya mencerminkan paduan masakan China dan Melayu yang merupakan menu peranakan.
Sayangnya, menu tersebut belum semuanya ada. Sang pegawaipun merekomendasikan untuk memilih menu yang tersedia di dapur saat kami mampir. Kami akhirnya memilih nasi merah, semur daging, dan teri kacang (Rp 55.000) serta Bakmi Ayam Bakso Sapi (Rp 50.500) untuk santap siang.
Nasi merah disusun di atas piring putih lebar bersama lauk di sekelilingnya. Porsi nasi merah lumayan banyak dengan taburan sejumput bawang goreng. Yang kami sukai, nasi merah di sini terasa pulen dan lembab. Tidak seperti kebanyakan nasi merah yang teksturnya agak pera dan kering.
Semur dagingnya terdiri dari 4 potongan daging kecil. Berwarna cokelat gelap dengan tekstur tak terlalu basah. Nyamm! Dagingnya begitu empuk dengan cita rasa bumbu meresap. Tercecap rasa manis dan rempah seperti pala dan merica dalam sajian ini. Disuap dengan nasi merah hangat, rasanya makin nikmat!
 Foto: detikFood |
Terung baladonya dibuat dari setengah potong terung utuh. Diatasnya diberi sambal merah dengan jejak minyak cukup banyak hingga menggenangi sebagian piring. Tekstur terungnya cenderung lembek dengan sambal yang tidak terlalu pedas. Cocok jadi pelengkap nasi.
Sengaja kami menambahkan teri kacang untuk mendapat sensasi gurih renyah dari sajian nasi. Kress! Benar saja, terinya cukup garing dengan cita rasa asin yang khas. Berpadu enak dengan kacang tanah goreng.
Saat potongan daging, terung balado, dan teri kacang disuap bersamaan dengan nasi merah, rasanya begitu nikmat mengenyangkan. Apalagi dicocol sambal merah pedas dengan selipan daun jeruk wangi!
Bakmi Ayam Bakso Sapi tak kami lewatkan. Dalam mangkuk putih lebar, terlihat mie keriting kecil yang mirip mie bangka diberi taburan bawang goreng dan daun bawang. Tentu saja dengan potongan daging ayam.
 Foto: detikFood |
Slurrpp! Tekstur mie terasa lembut mulur dengan potongan daging ayam yang empuk. Sayangnya, cita rasa daging ayamnya terlampau asin di mulut kami. Kalau rasa asinnya dikurangi, tentu bakmi makin enak.
Sementara bakso sapi yang jadi pelengkap adalah dua butir bakso urat. Kami menyukai bakso empuk kenyal ini. Cita rasanya gurih alami khas daging sapi. Namun sayangnya, menurut kami kuah bakso juga terlalu asin.
Santap siang kami tutup dengan menyeruput Es Sari Kacang Hijau (Rp 15.000). Minuman berwarna hijau lumut ini adalah kacang hijau yang dihaluskan bersama gula dan ditambahkan es. Rasanya manis segar dengan tekstur padat kacang hijau yang masih terasa.
 Foto: detikFood |
Selain ragam hidangan utama dan minuman, Warung Peranakan juga menyediakan ragam kue basah seperti kue lapis, ongol-ongol, dan apem. Tentu patut kami coba saat kembali ke sini dengan menu yang sudah lebih lengkap.
Tertarik mencicip? Segera sambangi Warung Peranakan. Interior restoran yang 'Instagram-able' memberi poin plus saat bersantap di sini.
Warung Peranakan
Jalan Kemang Utara Raya Nomor 6
Jakarta Selatan
Telepon: 021 7182138
0 Response to "Warung Peranakan: Di Sini Ada Racikan Nasi Rames dengan Semur Daging dan Terung Balado"
Posting Komentar