Warung Pojok Mbak Yuni: Renyahnya Telur Dadar Keriting Rp 3.000 yang Selalu Diantre

Yogyakarta - Sekilas telur dadar di warung makan ini tampak sama dengan telur dadar pada umumnya. Namun, ternyata menu sederhana ini jadi salah satu menu populer yang selalu diantre.

Dalam sehari warung makan ini mampu menghabiskan 3 kotak telur dengan berat mencapai 45-50 kilogram. Lalu, apa yang membuat telur dadar ini begitu digandrungi para pembeli?

Baca Juga: Ini Kelezatan Nasi Telor Ceplok Rp 7 Ribu yang Ramai Diantre Orang

Warung Pojok Mbak Yuni: Renyahnya Telur Dadar Keriting Rp 3.000 yang Selalu DiantreFoto: Detikfood/Pradito Rida Pertana

Detikcom pun menyambangi di warung makan yang berlokasi di Kota Baru, Kota Yogyakarta tepatnya di Jalan I Dewa Nyoman Oka atau sebelah selatan Masjid Syuhada. Begitu tiba detikcom disuguhi pemandangan antrean puluhan orang yang akan makan di warung pojok ini. Beberapa diantaranya ada yang memesan nasi dengan lauk sayur lodeh, bakmi dan telur dadar. Ada yang dimakan langsung di tempat dan tak sedikit yang membungkusnya untuk dibawa pulang. Tampak pula berjejer aneka menu rumahan t di etalase gerobak yang berada di pinggir jalan tersebut.

Sedangkan di sisi lainnya, tampak seorang wanita tengah mengaduk adonan telur bercampur irisan daun bawang dengan sendok sayur berukuran sedang. Dengan cekatan ia mulai menuangkan 2 sendok adonan telur ke dalam sebuah wajan yang terisi minyak panas.

Uniknya, dalam sekali memasak telur dadar, ia menggunakan 3 wajan berbeda. Selain itu, untuk memasak telur dadar tidak dipakai kompor gas melainkan sebuah anglo berisi bara api arang yang menyala.

Penasaran, kamipun memesan satu porsi nasi dengan lauk sayur kluwih, tumis tahu, bakmi dan tidak lupa telur dadar. Sedangkan untuk minumannya, kami memesan es jeruk.

Tak berselang lama, pesanan tersaji di meja makan, tampak telur dadar dengan topping daun bawang hampir menutupi seluruh piring yang berisi nasi dan sayur. Tampilan telur dadar ini memang menyerupai jala berserabut halus dengan limpahan irisan daun bawang.

Saat telur dadar digigit terasa krenyes renyah karena digoreng garing. Rasa elur dadar ini lebih condong ke rasa gurih dari garam dan bawang putih dibalut aroma daun bawang yang renyah.

Warung Pojok Mbak Yuni: Renyahnya Telur Dadar Keriting Rp 3.000 yang Selalu DiantreFoto: Detikfood/Pradito Rida Pertana

Ketika menyantapnya dengan nasi dan sayur, rasa yang masih dominan adalah pedasnya sayur lodehnya. Karena itu, buat mereka yang kurang suka pedas tidak perlu menambah sambal lagi.

Salah seorang pembeli, Muslim (41), warga Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta mengatakan, bahwa ia sudah sering makan di Warung Pojok Mbak Yuni. Hal itu karena sekolah anaknya berlokasi di dekat warung makan tersebut.

"Saya sudah sering makan di sini karena sekalian habis mengantar anak sekolah. Kalau menu yang saya pesan biasanya nasi, sayur lodeh dan telur dadar," ucapnya disela-sela makan di Warung Pojok Mbak Yuni, Jalan I Dewa Nyoman Oka, Kota Yogyakarta, Kamis (19/9/2019).

Warung Pojok Mbak Yuni: Renyahnya Telur Dadar Keriting Rp 3.000 yang Selalu DiantreFoto: Detikfood/Pradito Rida Pertana

Muslim melanjutkan, bahwa ia cocok dengan menu-menu yang disediakan di warung makan pojok karena identik dengan masakan khas Jawa. Selain itu, aneka olahan sayur di warung makan tersebut memiliki cita rasa yang enak dan pedas.

"Saya memang suka pesan telur dadar karena rasanya enak, dan terus sayurnya itu otentik dengan masakan Jawa. Karena itu saya sering makan di sini," katanya.

Pemilik warung makan Mbak Yuni, Wahyuni (44) menjelaskan bahwa telur dadar itu merupakan satu dari beberapa menu makanan di warungnya. Mengingat warung makannya menyediakan beragam menu dari gorengan, ayam goreng, mangut lele hingga beragam sayuran dan minuman.

"Telur dadar ini memang paling banyak diminati konsumen, dalam sehari saya bisa habis 3 kotak telur ayam. Kalau dihitung, 1 kotak telur beratnya 15 kilogram dan dikali 3 jadi 45 kilogram, tapi kadang juga habis 3 kotak telur lebih," katanya saat ditemui detikcom di warungnya Kamis (19/9/2019).

Terkait awal mula telur dadarnya ini menjadi salah satu menu favorit di warungnya, Yuni menyebut berawal dari keinginannya membuka usaha warung makan. Bukan tanpa alasan, karena hampir seluruh anggota keluarganya yang berprofesi sebagai pengusaha di bidang kuliner.

"Saya mulai membuka rumah makan ini sejak tahun 2007, dan sejak buka itu sudah ada menu telur dadar. Menu telur dadar itu untuk pelengkap, karena di warung makan ini punya banyak menu makanan," ucapnya.

Warga Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta melanjutkan, telur dadar buatannya memang memiliki tekstur dan isian yang agak berbeda dengan telur dadar pada umumnya. Selain itu, telur dadar di warung makannya digoreng langsung di tempat dan tidak menggunakan kompor gas.

Warung Pojok Mbak Yuni: Renyahnya Telur Dadar Keriting Rp 3.000 yang Selalu DiantreFoto: Detikfood/Pradito Rida Pertana

"Yang membedakan dengan telur dadar lainnya mungkin lebih krispi ya. Terus untuk resep khusus tidak ada, hanya telur ayam petelur, irisan daun bawang, garam dan bawang putih. Tapi yang bumbuin saya sendiri," katanya.

Sebenarnya teknik membuat telur dadar keriting ini biasa dilakukan oleh banyak warung makan. Rahasianya terletak pada minyak banyak dan panas. Saat telur dituangkan ke dalam wajan berisi minyak panas dan banyak langsung terbentuk serabut halus di keliling telur yang seperti 'renda'. Setelah digoreng kering rasanya lebih gurih ringan.

Harga untuk satu buah telur dadar Rp 3.000. Sedangkan untuk nasi, sayur, bakmi dan telur dadar ia patok dengan harga Rp 9.000. Selain itu untuk minuman di kisaran harga Rp 3.000. Dnegan Rp 15.000 sudah bisa makan kenyang dan sedap.

Baca Juga: Resep Praktis : Telur Berenda

Warung Pojok Mbak Yuni
Jl. I Dewa Nyoman Oka No.3, Kotabaru, Kec. Gondokusuman
Kota Yogyakarta
Jam Buka : 06.00 - 13.00

Simak Video "Legomoro, Kue Klasik Khas Yogyakarta yang Semakin Langka"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)

Related Posts :

0 Response to "Warung Pojok Mbak Yuni: Renyahnya Telur Dadar Keriting Rp 3.000 yang Selalu Diantre"

Posting Komentar