Jika menyambangi kawasan kota tua, cobalah menyusuri jalan di samping Museum Fatahillah. Ada deretan tempat makan bergaya kolonial yang punya menu enak.
Kami mampir ke Kedai Seni Djakarte, dari luar terlihat restoran ini ramai disambangi pengunjung. Bagian luar desain restoran ini terlihat simpel dengan warna cat putih sentuhan hijau dengan sentuhan gaya bangunan zaman dulu.
Foto: Devi S. Lestari / detikFood
|
Soto Betawi yang dibanderol dengan harga (Rp 39.000) ini datang ke meja kami dengan kepulan asap tipis yang mengeluarkan aroma sedap. Kuah soto didominasi dengan warna oranye dan sedikit berminyak. Penyajiannya bersama nasi putih, emping, sambal dan jeruk nipis.
Foto: Devi S. Lestari / detikFood
|
Bukan hanya menggunakan santan, soto Betawi ini juga diracik dengan tambahan susu sehingga rasanya lebih manis dengan tekstur yang lebih creamy dan gurih, enak!
Isiannya ada daging, potongan kentang dan tomat. Tekstur dagingnya empuk sehingga tak butuh perlawanan saat dikunyah. Suka pedas? Jangan lupa tambahkan sambalnya.
Lanjut ke menu berikutnya, ada sate ayam yang harganya (Rp 27.000). Seporsi sate ayam ini berisi 6 tusuk sate ayam berdaging tebal.
Foto: Devi S. Lestari / detikFood
|
Sate ini disajikan dengan bumbu terpisah. Anda bisa meraciknya sendiri sesuai selera. Ada bumbu kacang yang gurih creamy dan bumbu kecap yang pedas manis gurih. Anda bisa memilih salah satu bumbu atau langsung mencampurkan keduanya.
Kami memilih mencampur keduanya. Bumbu kacang yang kental menjadi pas saat sudah dicampur kecap. Rasanya juga semakin kaya dan pastinya pedas menggigit. Dimakan bersama nasi putih hangat membuat lidah ogah berhenti bergoyang.
Puas makan, saatnya meneguk minuman segar. Restoran ini punya minuman unik yang jadi ciri khas yakni Es Toples. Kami tertarik memesan Es Toples Kiwi (Rp 19.000).
Foto: Devi S. Lestari / detikFood
|
Sluurrp! Racikan minuman ini terdiri dari campuran sirup melon, simple syrup atau air gula, soda dan irisan buah kiwi segar. Usai lelah berkeliling museum, minuman ini bisa jadi andalan melegakan tenggorokan.
Foto: Devi S. Lestari / detikFood
|
Seporsi bandrek ini disajikan secara paket. Pelengkapnya adalah sepotong pisang dan ubi merah rebus. Penyajiannya juga unik, menggunakan gelas dan sendok alami dari batok kelapa.
Jangan terlalu asyik menikmati suasana, bandrek ini paling nikmat saat diseruput hangat. Segar! Rasa rempah, jahe menyatu sempurna dengan manisnya gula aren.
Sederet makanan dan minuman lain juga bisa jadi pilihan di restoran ini. Tertarik menyambanginya? Resto ini buka setiap hari mulai pukul 10.00-22.00 WIB.
Kedai Seni Djakarte
Jl. Pintu Besar Utara, Kota Tua
Jakarta Barat
Telepon : 081808374431
0 Response to "Kedai Seni Djakarte : Nikmatnya Soto Betawi dan Bandrek Hangat di Kedai Bergaya Kolonial"
Posting Komentar